JURNAL NGAWI – Investor muda dan pendiri Akademi Crypto serta Ternak Uang, Timothy Ronald, baru-baru ini kembali mencuri perhatian warganet. Melalui tanggapannya di aplikasi X (sebelumnya Twitter) pada 12 Mei 2024, Timothy mengungkapkan pandangannya yang cukup tajam terkait inflasi.
Menurut Timothy, anggapan bahwa inflasi itu baik, yang selama ini diajarkan di sekolah, sejatinya adalah sebuah kebohongan besar.
"Inflasi itu baik adalah kebohongan terbesar yang pernah diajari di sekolah. Inflasi adalah permainan kapitalis untuk pindahin uang dari yang paling bawah ke paling atas dengan cara yang paling gak kelihatan."
Lebih lanjut, Timothy menjelaskan bahwa inflasi justru memperlebar kesenjangan ekonomi. Kaum miskin semakin sulit memenuhi kebutuhan pokok, sementara kaum kaya justru diuntungkan karena bisa membeli aset yang nilainya terus mengikuti ekspansi money supply.
" Yang miskin ketika mau beli makanan dan bayar anaknya sekolah tambah mahal, yang kaya punya kesempatan untuk beli aset yang bisa keep track sama ekspansi money supply."
Dalam kacamata Timothy, fenomena ini menyebabkan perpindahan kekayaan secara tidak langsung namun sistemik.
"Otomatis secara kolektif uang yang di bawah pindah semua ke yang atas. Ini adalah pajak invisible yang paling besar, paling bengis, dan paling menyusahkan 'si miskin'. Ini yang membuat kemiskinan struktural ada."
Pernyataan tersebut langsung ramai diperbincangkan oleh netizen. Banyak yang setuju dengan pendapat Timothy bahwa inflasi memang menjadi beban berat bagi masyarakat bawah.
Topik ini juga membuka diskusi menarik tentang bagaimana sistem keuangan global berjalan dan siapa yang sebenarnya diuntungkan dari mekanisme yang ada.
Dengan semakin gencarnya pernyataan-pernyataan kritis dari tokoh muda seperti Timothy Ronald, diharapkan akan lebih banyak masyarakat yang sadar dan memahami dampak inflasi dalam kehidupan sehari-hari.***
0 komentar:
Posting Komentar