
Hari Ini, PASAMAN BARAT - Salah seorang pekerja PT Berkat Sawit Sejahtera (BSS) di Simpang Tiga Alin, Kecamatan Gunung Tuleh, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat mengalami luka bakar akibat kecelakaan kerja.
Kejadian nahas itu menimpa Agusmansyah (36) pada Selasa (17/6/2025) kemarin sekitar pukul 07.00 WIB.
Korban mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya mulai dari leher hingga ujung kaki.
Akibatnya, Agusmansyah terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Simpang Empat sebelum akhirnya dirujuk ke RSUP Dr M Djamil Padang.
Saat ditemui Hari Inidi Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Simpang Empat pada Selasa (17/6/2025) siang kemarin, korban terlihat mendapat perawatan yang serius dengan selang oksigen terpasang di hidung.
Begitu juga dengan sekujur tubuh korban dibalut dengan kain kasa dan kulitnya terlihat melepuh.
Mertua korban, Erna, mengatakan bahwa menantunya murni mengalami kecelakaan kerja di PT Berkat Sawit Sejahtera.
"Iya kecelakaan kerja, karena memang saat kejadian dia masih jadwal dinasnya, kejadian sekitar pukul 07.00 WIB," ujarnya saat ditemui media ini di Simpang Empat, Selasa.
Pihaknya menyampaikan harapan kepada perusahaan agar korban diberikan pelayanan kesehatan yang terbaik sampai korban bisa pulih kembali.
"Kita berharap agar perusahaan tidak lepas tangan. Memang sejauh ini pihak perusahaan masih mendampingi kami dalam pengurusan di rumah sakit," ungkapnya.
Kasi Penegakan Hukum UPTD Wilayah II Disnakertrans Provinsi Sumatera Barat, Handra, menyampaikan bahwa memang benar telah terjadi kecelakaan kerja di PT BSS pada Selasa (17/6/2025) pagi kemarin.
"Benar kita mendapat informasi bahwa terjadi kecelakaan kerja, dimana pekerja terkena semburan uap panas dari boiler yang disebabkan pecahnya packing super header," katanya saat ditemui Hari Inidi lokasi perusahaan pada Selasa (17/6/2025) sore kemarin.
Dimana menurutnya, packing super header ini memang harus dilakukan perawatan rutin secara berkala dan dipantau oleh perusahaan.
"Informasi dari perusahaan memang itu baru diganti, namun mungkin karena faktor umur juga sehingga kita tidak tahu berapa lama umur dari packing tersebut," ujarnya.
Sehingga menurutnya, umur atau masa pakai packing tersebut berdasarkan lama kerjanya.
"Itu soal teknis, tidak bisa kita pastikan secara jelas," tegasnya.
Ia menegaskan, dari hasil temuan investigasi, untuk sementara waktu kegiatan operasional pabrik dihentikan.
"Untuk sementara kita sampaikan agar tidak beroperasi sampai dilakukan pemeriksaan khusus terhadap boiler tersebut, jika layak maka boleh dilanjutkan, namun jika tidak layak wajib dilakukan perbaikan," ungkapnya.
Terhadap kejadian ini, jika ditemukan kelalaian dari pihak perusahaan maka akan dikenakan ancaman pidana dengan hukuman kurungan selama-lamanya 3 bulan atau denda setinggi-tingginya Rp100.000 rupiah.
Sementara itu, Production Control (PC) PT BSS, Kelvin, membenarkan bahwa kejadian itu diakibatkan salah satu packing pipa header pecah saat jam kerja.
"Ketika kejadian, korban berada di dalam panel. Ketika packing pecah, steamnya itu menyemburkan uap panas dan karena korban panik, sehingga ia keluar dari panel dan akhirnya terkena semburan uap tersebut," jelasnya.
Kemudian, terhadap perawatan korban pihaknya menyampaikan akan bertanggung jawab sepenuhnya.
"Kita akan pertanggungjawabkan hingga korban benar-benar sembuh," ucapnya.
Terkait dengan perawatan boiler sendiri, Kelvin menyebut pihaknya selalu melakukan pengecekan rutin setiap seminggu sekali atau dalam sebulan akan di cek.
"Kita ada program maintenance, itu seminggu sekali atau dalam sebulan ada dua kalilah selalu kita cek dan kita ganti," jelasnya.
Selain itu, ia menyebut banyak faktor juga yang menyebabkan packing tersebut rusak termasuk dari lama pemakaian.
"Saya tidak bisa menjelaskan juga, bisa banyak faktor, mungkin karena sialnya juga, karena sudah beroperasi beberapa hari ini, tidak ada kejadian, tiba-tiba saja menimpa korban," tukasnya.
Terakhir, pantauan media ini di lokasi pabrik terlihat kebocoran pada beberapa pipa yang membuang uap dan juga air, namun menurut pihak perusahaan itu bukanlah kebocoran melainkan memang semestinya demikian.
"Itu bukan kebocoran pak, karena memang seperti itu sistemnya. Dia membuang air ke arah parit, jadi seolah-olah dia membuang uap," pungkasnya.
Diketahui, PT BSS saat ini mempekerjakan sekitar 100 orang pekerja dengan jumlah produksi sebanyak 60 ton per jam. (Hari Ini/Ahmad Romi)
0 komentar:
Posting Komentar