Rabu, 18 Juni 2025

Kronologi Teror Bom di Pesawat Jemaah Haji: Email Ancaman hingga Mendarat Darurat di Medan

PIKIRAN RAKYAT - Suasana haru dan kelegaan menyelimuti ribuan keluarga di Jakarta pada Selasa, 17 Juni 2025, ketika kabar tentang pendaratan darurat pesawat jemaah haji Saudia Airlines SV 5276 akhirnya mereda.

Penerbangan yang seharusnya membawa 442 jemaah haji dari Jeddah langsung menuju Bandara Soekarno-Hatta ini, tiba-tiba harus dialihkan dan mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara.

Diketahui, pesawat mendarat darutat usai sebuah ancaman bom yang dikirim oleh orang tak dikenal melalui email, mengguncang sistem keamanan penerbangan nasional dan menimbulkan kecemasan mendalam.

Kronologi Kejadian

Pada Selasa, 17 Juni 2025, pukul 07.30 WIB, sebuah email berisi ancaman bom diterima oleh PT. Angkasa Pura Indonesia. Email gelap ini langsung memicu protokol keamanan tertinggi. Pesawat Saudia Airlines SV 5276, yang saat itu sudah mengudara membawa 207 jemaah laki-laki dan 235 jemaah perempuan, langsung menjadi fokus perhatian.

Menyadari potensi bahaya, Pilot in Command (PIC) pesawat segera berkoordinasi dengan Air Traffic Controller JATSC (Jakarta Air Traffic Service Center). Keselamatan seluruh jiwa di dalam pesawat menjadi prioritas utama.

Pada pukul 10.17 WIB, penerbangan SV 5276 yang semestinya mendarat di Jakarta, dialihkan (divert) ke Bandara Internasional Kualanamu, Medan, Sumatera Utara. Pilihan Kualanamu didasarkan pada posisinya sebagai bandara terdekat dan kesiapan infrastrukturnya dalam menangani keadaan darurat.

Sekitar 38 menit setelah keputusan pengalihan, tepat pukul 10.55 WIB, pesawat Saudia Airlines SV 5276 berhasil mendarat dengan selamat di Bandara Kualanamu. Suasana tegang pun sedikit mencair di antara kru dan jemaah, meski kewaspadaan tetap tinggi.

Begitu pesawat mendarat, prosedur darurat keamanan langsung diaktifkan. Pesawat segera diarahkan ke isolated parking position, sebuah area terpisah di bandara yang dirancang khusus untuk penanganan insiden keamanan.

Seluruh 442 penumpang, yang di dalamnya termasuk jemaah haji Kloter 12 JKS asal Kota Depok, Jawa Barat, langsung dievakuasi dengan hati-hati. Mereka diturunkan dan dipindahkan ke area aman sambil menunggu pemeriksaan lebih lanjut.

Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) dari kepolisian segera diterjunkan untuk melakukan penyisiran menyeluruh di dalam pesawat. Proses ini krusial untuk memastikan tidak ada ancaman bom yang nyata dan menjamin keamanan penerbangan.

"Seluruh penanganan berjalan sesuai standar keamanan penerbangan nasional. Koordinasi antara semua pihak berjalan cepat dan efektif," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa.

Senada dengan itu, Corporate Secretary Group Head InJourney Airport, Anak Agung Ngurah Pranajaya, menyatakan kesiapan penuh bandara-bandara di bawah pengelolaan InJourney.

"Seluruh bandara kami sudah siap menangani keadaan darurat atau emergency. Saat pesawat SV 5276 melintas, bandara terdekat adalah Kualanamu sehingga pendaratan terdekat dialihkan ke sana," jelasnya.

Koordinasi cepat antara pilot, ATC, Kementerian Perhubungan, dan pengelola bandara (InJourney Airport) menjadi kunci keberhasilan penanganan insiden ini tanpa menimbulkan korban jiwa.

Jemaah Menginap, Barang Bawaan dalam Pengawasan

Setelah dievakuasi, 442 jemaah haji tersebut diinapkan sementara di beberapa hotel di sekitar Bandara Kualanamu, yakni Anara, Wing, Hub, dan The Prime.

Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Jabar, Andrie Kustria Wardana, menjelaskan bahwa akomodasi ini adalah langkah antisipasi sambil menunggu proses penyisiran pesawat selesai dan keamanan dinyatakan pulih.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Depok, Jawa Barat, Enjat Mujiat, membenarkan bahwa pesawat tersebut memang membawa jemaah Kloter 12 JKS Kota Depok.

"Betul itu pesawat yang membawa jamaah Kloter 12 JKS Kota Depok dengan jumlah 422 orang haji," jelas Enjat.

Ia menambahkan bahwa jemaah saat ini didorong menuju hotel atau asrama haji Sumatera Utara untuk beristirahat.

Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Sumatera Utara (Sumut) dan Kanwil Kemenag Jawa Barat juga turun langsung ke bandara untuk menenangkan jemaah dan terus berkoordinasi.

Nurlaela Muhammad, Ketua Kloter 12 JKS Kota Depok, memberikan klarifikasi langsung kepada jemaah terkait situasi yang dihadapi.

“Karena alasan keamanan penerbangan, maka dengan berat hati malam ini kami akan diinapkan di hotel di Medan. Seluruh akomodasi dan konsumsi jamaah sepenuhnya akan ditanggung oleh pemerintah Sumatra Utara,” ujarnya.

“Mohon doa, kesabaran dan kerja sama dari semua jamaah agar upaya mengamankan perjalanan kita dapat berjalan dengan baik. Semoga kita semua bisa berkumpul kembali dengan keluarga dalam keadaan sehat dan selamat,” pinta Nurlaela

Ia juga memohon doa dari seluruh masyarakat Kota Depok.

"Kami mohon doa dari masyarakat, agar seluruh jamaah haji kita dapat melalui situasi ini dengan tenang. Saat ini semua dalam kondisi aman dan baik. Kami terus berkoordinasi dengan panitia pusat dan otoritas penerbangan," tutupnya.

Investigasi dan Peningkatan Kewaspadaan

Meskipun situasi telah berhasil dikendalikan, pihak berwenang tidak menghentikan langkah. Investigasi mendalam terus dilakukan guna melacak pelaku pengirim email ancaman bom tersebut. Ancaman semacam ini adalah tindak pidana serius yang dapat mengganggu keamanan nasional dan menimbulkan kerugian besar.

Otoritas penerbangan juga menegaskan akan meningkatkan kewaspadaan keamanan di seluruh bandara di Indonesia, terutama untuk penerbangan-penerbangan vital seperti keberangkatan dan kepulangan jemaah haji.

Rencana penerbangan lanjutan dari Medan ke Jakarta akan diinformasikan lebih lanjut setelah hasil pemeriksaan keamanan dinyatakan aman dan tidak ada indikasi ancaman bom yang nyata.

Peristiwa ini menjadi pengingat pahit akan ancaman keamanan yang selalu mengintai, namun sekaligus menunjukkan kesigapan dan profesionalisme pihak-pihak terkait dalam menjaga keamanan penerbangan Indonesia.

Para jemaah haji kini menanti dengan sabar, berharap bisa segera melanjutkan perjalanan mereka dan berkumpul dengan keluarga di Tanah Air.***

0 komentar: