
SURABAYA, Hari Ini - Disney dan Pixar kembali menghadirkan karya terbaru mereka berjudul "Elio", setelah sukses global film animasi "Inside Out 2" yang menjadi terlaris pada tahun 2024.
Film yang mengisahkan petualangan luar angkasa ini tidak hanya menawarkan visual yang megah, tetapi juga sarat makna.
"Elio" dijadwalkan tayang di bioskop seluruh Indonesia, termasuk di Surabaya, Jawa Timur, mulai Rabu (18/6/2025).
Film ini mengikuti kisah Elio Solis, seorang anak laki-laki berusia 11 tahun yang hidup dalam bayang-bayang kehilangan dan kesepian setelah ditinggal kedua orang tuanya.
Ia tinggal bersama bibinya, Olga Solis, dan dikenal sebagai anak yang pemalu serta canggung, sering menghabiskan waktu sendirian dengan berkhayal tentang dunia luar angkasa.
Namun, kehidupan Elio berubah drastis ketika ia secara tidak sengaja "diculik" makhluk asing dan dibawa ke Communiverse, sebuah organisasi antar planet yang berfungsi layaknya Perserikatan Bangsa-Bangsa galaksi.
Di sana, terjadi kesalahpahaman besar, di mana ia dianggap sebagai pemimpin umat manusia.
Tanpa kesempatan untuk menjelaskan siapa dirinya sebenarnya, Elio harus menghadapi berbagai pertanyaan, konflik, dan ancaman dari berbagai spesies luar angkasa.
Dalam situasi yang serba asing dan membingungkan, Elio tiba-tiba terjebak di tengah-tengah Galactic Federation, sebuah parlemen intergalaksi yang diisi makhluk-makhluk dari planet-planet yang belum pernah ia bayangkan.
Tanpa persiapan apapun, ia dipaksa tampil sebagai "duta besar Bumi", menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit dari para alien, dan mempertahankan nama baik planetnya.
Meski awalnya dipenuhi rasa takut dan keraguan, Elio perlahan menemukan kekuatan terbesarnya, yaitu imajinasi dan hatinya yang tulus.
Ia belajar bahwa menjadi pemimpin bukan tentang kekuatan atau kepandaian, melainkan tentang keberanian untuk menjadi diri sendiri.
Salah satu kekuatan emosional dalam film "Elio" terletak pada tema persahabatan lintas galaksi.
Dalam petualangannya, Elio bertemu berbagai makhluk asing dengan budaya dan sifat yang sangat berbeda.
Namun, perbedaan tersebut justru memperkaya jiwanya.
Ia menyadari bahwa persahabatan tidak mengenal bentuk, bahasa, atau tempat asal;
yang dibutuhkan hanyalah hati yang terbuka.
Hubungannya dengan Glordon menjadi contoh nyata bagaimana dua makhluk dari dunia berbeda bisa saling menyelamatkan dan tumbuh bersama.
Film "Elio" menyampaikan pesan kuat bahwa teman terbaik bisa datang dari tempat yang paling tak terduga.
Perjalanan Elio mengajarkan bahwa keberanian sejati bukanlah tanpa rasa takut, melainkan bertindak meski dalam keadaan takut.
Selain itu, imajinasi bukan hanya pelarian, melainkan alat untuk bertahan, memahami dunia, dan membangun jembatan antara perbedaan.
0 komentar:
Posting Komentar