"Kami telah memulai gerakan bersih-bersih sungai, dan hasilnya sudah mulai terlihat. Beberapa aliran sungai kini bebas dari sampah," ujar Bupati saat memimpin kegiatan bersih-bersih Sungai Gelis di Desa Demaan, Kecamatan Kota Kudus, pada Minggu (15 Juni).
Kegiatan tersebut melibatkan berbagai elemen, termasuk Dinas PKPLH, BPBD, perangkat desa, camat, TNI, Polri, organisasi masyarakat, perwakilan dari perusahaan rokok, dan Laskar Lereng Muria.
Sam’ani berharap warga yang sebelumnya terbiasa membuang sampah sembarangan mulai sadar dan mulai membuang sampah pada tempatnya. Ia juga mendorong keterlibatan masyarakat dalam program pemilahan sampah.
Menurutnya, menjaga kebersihan sungai bukan hanya soal estetika, tetapi juga untuk mencegah risiko banjir dan penyebaran penyakit.
"Kalau tidak ada dukungan dari masyarakat, pemerintah tidak akan mampu melakukannya sendiri. Lingkungan yang bersih akan memberikan kenyamanan dan kesehatan bagi semua," jelasnya.
Sebagai langkah lanjutan, Pemkab Kudus akan memperkuat kerja sama dengan pemerintah desa yang wilayahnya dilalui aliran sungai. Desa-desa tersebut diharapkan aktif mengingatkan warganya dan bertanggung jawab jika masih ditemukan praktik pembuangan sampah sembarangan.
Tak hanya itu, setiap desa akan mendapatkan bantuan anggaran sebesar Rp100 juta dari Pemkab Kudus untuk mendukung pengelolaan sampah. Dana tersebut diharapkan digunakan untuk membangun Tempat Pengelolaan Sampah Sementara (TPS) dan memperkuat sistem pemilahan sampah.
“Perlu diingat, membuang sampah sembarangan ada sanksinya. Namun kami tetap akan mengedepankan pendekatan persuasif terlebih dahulu,” tegasnya.
Sejauh ini, beberapa aliran sungai yang sudah dibersihkan berada di wilayah Kecamatan Bae, Jekulo, Kaliwungu, dan terbaru di Sungai Kali Gelis, Kecamatan Kota Kudus.***
0 komentar:
Posting Komentar