
Menjaga Kesehatan Bukan Sekedar Agar Panjang Umur, Tapi Agar Pulang dengan Bertanggung Jawab. Inilah kisah Omjay kali ini untuk pembaca Hari Initercinta.
"Kenapa repot-repot menjaga kesehatan tubuh? Toh, pada akhirnya kita juga akan mati."
Jawabannya sederhana tapi dalam:
Agar tidak menyusahkan anak, cucu, kerabat, dan tetangga di masa tua kita.Agar tetap bisa menunaikan sholat berdiri, tanpa alat bantu, di usia senja.Agar ketika kembali kepada Allah, kita pulang dalam keadaan bertanggung jawab, telah menjaga amanah tubuh yang dititipkan-Nya.Pesan itu bukan sekadar kata-kata puitis. Kalimat tersebut berasal dari Ustadz dr. Zaidul Akbar, seorang dokter sekaligus pendakwah yang dikenal luas lewat gaya hidup sehat sesuai tuntunan Rasulullah SAW. Beliau sering mengingatkan bahwa kesehatan bukan tujuan akhir, melainkan alat untuk menunaikan lebih banyak kebaikan sebelum ajal menjemput.
Kesehatan Adalah Amanah
Dalam Islam, tubuh bukan milik kita. Ia adalah titipan Allah yang harus dijaga, dipelihara, dan dirawat. Maka menjaga kesehatan bukan hanya pilihan, tetapi bentuk ketaatan. Seperti firman Allah dalam Al-Qur'an:
> "Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan"
(QS. Al-Baqarah: 195)
Artinya, seseorang yang sengaja mengabaikan kesehatan, malas bergerak, sembarangan makan, dan tahu itu membahayakan dirinya, maka ia sedang melanggar perintah Allah secara tidak langsung.
Menunda Sakit dengan Gaya Hidup Sehat
Mati memang pasti. Tapi sakit sebelum mati itu pilihan. Banyak orang yang di usia senja harus berbaring lemah, hidup tergantung obat, atau bahkan tidak bisa lagi ke masjid karena tidak mampu berdiri. Semua itu bisa dicegah --- atau minimal ditunda --- dengan gaya hidup yang sehat sejak dini.
Ustadz Zaidul Akbar sering menekankan pentingnya makanan halal dan thayyib (baik). Menurutnya, makanan kita hari ini adalah investasi kesehatan masa depan. Makanan yang minim proses, alami, dan sesuai sunnah Rasulullah seperti madu, kurma, habbatussauda, dan air zamzam bisa menjadi bagian dari gaya hidup harian yang menyehatkan.
> "Kalau bisa sembuh dengan makanan, kenapa harus pakai obat-obatan kimia dulu?" ujar beliau dalam salah satu ceramahnya.
Hidup Sehat Agar Tidak Menyusahkan Orang Lain
Salah satu alasan utama mengapa kita perlu menjaga tubuh adalah demi orang-orang yang kita cintai. Siapa yang ingin di usia senja menjadi beban bagi anak dan cucunya? Haruskah kita membiarkan tubuh kita rusak, lalu di akhir usia, cucu kita tak mengenal senyum kita karena kita terbaring lemah?
Orang tua yang sehat bisa bermain dengan cucunya. Mereka bisa menunaikan haji dan umrah dengan kaki sendiri. Mereka bisa tetap ikut majelis taklim, mengajar, berkebun, bahkan menulis hingga tua. Semua itu mungkin, bila tubuh dijaga sejak muda.
Kesehatan untuk Menunaikan Ibadah Lebih Maksimal
Alasan kedua --- dan sangat penting --- menjaga kesehatan adalah agar ibadah tetap optimal. Rasulullah SAW tidak pernah membiasakan duduk saat sholat kecuali karena sakit. Beliau berjalan kaki ke masjid, bahkan saat malam gelap dan dingin.
Jika tubuh lemah, sholat berdiri bisa menjadi berat. Puasa terasa menyiksa. Haji dan umrah pun hanya bisa dilaksanakan dengan bantuan kursi roda. Maka menjaga kekuatan tubuh adalah bentuk syukur atas nikmat sehat yang telah diberikan.
> "Sesungguhnya orang mukmin yang kuat lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah." (HR. Muslim)
Hadis ini bukan hanya tentang kekuatan iman, tapi juga kekuatan fisik. Seorang mukmin yang kuat bisa menolong orang lain, bisa berdakwah lebih luas, dan bisa menunaikan banyak amal tanpa hambatan.
Pulang ke Allah dengan Bertanggung Jawab
Bayangkan tubuh kita seperti kendaraan pinjaman. Allah meminjamkan tubuh yang utuh: jantung yang berdetak, paru-paru yang bernapas, kaki yang bisa melangkah, mata yang bisa melihat. Maka, suatu hari nanti, ketika kita pulang ke hadirat-Nya, apakah kendaraan itu masih dalam kondisi baik? Apakah kita rawat? Apakah kita jaga?
Jika tubuh rusak karena kita abai, karena pola makan buruk, karena malas bergerak, dan karena gaya hidup konsumtif --- maka kita akan ditanya. Di situlah makna tanggung jawab atas jasad yang dititipkan.
Tips Menjaga Kesehatan ala Ustadz Zaidul Akbar
Berikut beberapa prinsip yang selalu disampaikan beliau dalam berbagai kesempatan:
1. Kembali ke makanan alami: Kurangi makanan olahan, perbanyak makanan segar, sayur, buah, dan rempah.
2. Puasa sunnah: Puasa Senin-Kamis tidak hanya berpahala, tapi juga menyehatkan pencernaan.
3. Jangan makan sebelum lapar, dan berhenti sebelum kenyang: Sunnah yang banyak ditinggalkan.
4. Minum air putih hangat di pagi hari: Membantu metabolisme dan detoksifikasi.
5. Hindari gula dan tepung berlebih: Karena pemicu utama peradangan dan penyakit kronis.
6. Tidur cukup dan tepat waktu: Jangan begadang tanpa alasan syar'i.
7. Perbanyak jalan kaki: Rasulullah SAW adalah pejalan kaki yang tangguh.
Penutup: Hidup Sehat untuk Akhirat
Akhirnya, hidup sehat bukan sekadar ingin awet muda, punya tubuh ideal, atau tampil menarik. Tapi karena kita ingin menunaikan amanah hidup ini hingga akhir dengan kekuatan penuh.
Kita ingin wafat dalam keadaan sujud, bukan terbaring lemah karena tubuh rusak akibat kelalaian kita sendiri. Kita ingin dikenang sebagai sosok yang bermanfaat, bukan yang menyusahkan. Dan kita ingin pulang kepada Allah dengan wajah berseri, membawa tubuh yang kita jaga dengan penuh amanah.
Karena pada akhirnya, hidup sehat bukan tentang memperpanjang hidup, tapi memaksimalkan hidup sebelum akhirnya pulang.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay/Kakek Jay
Guru Blogger Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar