
Hari Ini, SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) terus mematangkan persiapan menuju ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) 2025.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggelar Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) yang kini mencakup jenjang SD, SMP, hingga SMA sederajat.
Kabid Keolahragaan Disporapar Jateng, Suci Baskorowati, mengungkapkan kebanggaannya atas gelaran POPDA kali ini yang menghadirkan para atlet muda potensial. Ia menyebut para atlet muda ini sebagai bibit-bibit harapan yang kelak menggantikan para atlet senior.
Menurutnya, ini adalah bagian dari proses regenerasi atlet yang sedang dipersiapkan untuk tampil di tingkat nasional. Dalam POPNAS 2023 lalu, Jawa Tengah berhasil meraih peringkat keempat nasional, masih berada di bawah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Oleh karena itu, target ke depan adalah mempertahankan posisi tersebut, bahkan bila memungkinkan, melampaui capaian sebelumnya.
Terkait hasil POPDA 2025, pihak Disporapar berharap bisa mendapatkan data dan pemetaan atlet yang lebih akurat.
“Harapannya, hasil dari POPDA dan Kejurprov Junior ini bisa memberikan gambaran lebih jelas untuk cabang olahraga yang kita andalkan, termasuk menembak,” ujar Suci Baskorowati, Selasa (17/6).
Meski demikian, penyelenggaraan POPDA tidak lepas dari berbagai tantangan. Beberapa kritik dan saran mengemuka dari daerah, terutama menyangkut nomor pertandingan dan jenjang yang tidak semuanya diakomodasi. Hal ini dikarenakan keterbatasan anggaran yang dimiliki pemerintah provinsi.
“Banyak yang bertanya kenapa nomor ini tidak dipertandingkan, kenapa jenjang itu tidak ada. Tapi ya kita realistis, tidak bisa memuaskan semua pihak. Kami berusaha yang terbaik,” ujarnya.
Sementara itu, proses seleksi atlet untuk POPNAS selanjutnya belum selesai. Meski atlet peraih medali emas di POPDA berpeluang besar, namun akan tetap dilakukan seleksi lanjutan untuk menentukan siapa yang layak masuk tim inti. Proses ini juga bergantung pada tersedianya anggaran yang saat ini masih dalam tahap efisiensi.
Disebutkan pula bahwa gelaran POPDA tahun ini berbeda dibandingkan sebelumnya. Setelah masa pandemi COVID-19, POPDA tahun-tahun awal hanya diikuti jenjang SMA sederajat. Namun mulai 2024, atas aspirasi kabupaten/kota, jenjang SD dan SMP mulai dilibatkan kembali secara bertahap.
“Mulai 2024 kita kembalikan jenjang SD dan SMP, dan tahun ini (2025) sudah lengkap. Ini penting untuk pembinaan usia dini,” jelasnya.
Antusiasme kabupaten/kota terhadap POPDA dinilai sangat tinggi. Banyak yang mengusulkan penambahan cabang olahraga atau nomor tanding. Hal ini dinilai sebagai sinyal positif bahwa gairah olahraga pelajar di Jawa Tengah terus tumbuh dan harus terus difasilitasi secara bertahap.
Dengan segala keterbatasan yang ada, Jawa Tengah tetap optimis menatap POPNAS 2025. Pemerintah daerah berharap pembinaan atlet pelajar bisa semakin merata dan berkualitas untuk mencetak prestasi membanggakan di tingkat nasional.
Posting Komentar